My Blog is My Fingers

Segala Makhluk Harus Mengenal Ilmu Sosial

Segala Makhluk Harus Mengenal Ilmu Sosial

Jumat, 06 Januari 2012

Kerusuhan Atau Konflik Sosial

Kerusuhan atau Konflik Sosial adalah suatu kondisi dimana terjadi huru-hara/kerusuhan atau perang atau keadaan yang tidak aman di suatu daerah tertentu yang melibatkan lapisan masyarakat, golongan, suku, ataupun organisasi tertentu.

Indonesia sebagai negara kesatuan pada dasarnya dapat mengandung potensi kerawanan akibat keanekaragaman suku bangsa, bahasa, agama, ras dan etnis golongan, hal tersebut merupakan faktor yang berpengaruh terhadap potensi timbulnya konflik. Dengan semakin marak dan meluasnya konflik akhir-akhir ini, merupakan suatu pertanda menurunnya rasa nasionalisme di dalam masyarakat.

Kondisi seperti ini dapat terlihat dengan meningkatnya konflik yang bernuansa SARA, serta munculya gerakan-gerakan yang ingin memisahkan diri dari NKRI akibat dari ketidakpuasan dan perbedaan kepentingan. Apabila kondisi ini tidak dikelola dengan baik akhirnya akan berdampak pada disintegrasi bangsa. Permasalahan ini sangat kompleks sebagai akibat akumulasi permasalahan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan yang saling tumpang tindih, apabila tidak cepat dilakukan tindakan-tindakan bijaksana untuk menanggulangi sampai pada akar permasalahannya maka akan menjadi problem yang berkepanjangan.

Kekhawatiran tentang perpecahan (disintegrasi) bangsa di tanah air dewasa ini yang dapat digambarkan sebagai penuh konflik dan pertikaian, gelombang reformasi yang tengah berjalan menimbulkan berbagai kecenderungan dan realitas baru. Segala hal yang terkait dengan Orde Baru termasuk format politik dan paradigmanya dihujat dan dibongkar. Bermunculan pula aliansi ideologi dan politik yang ditandai dengan menjamurnya partai-partai politik baru. Seiring dengan itu lahir sejumlah tuntutan daerah-daerah diluar Jawa agar mendapatkan otonomi yang lebih luas atau merdeka yang dengan sendirinya makin menambah problem, manakala diwarnai terjadinya konflik dan benturan antar etnik dengan segala permasalahannya.

Penyebab timbulnya disintegrasi bangsa juga dapat terjadi karena perlakuan yang tidak adil dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah khususnya pada daerah-daerah yang memiliki potensi sumber daya/kekayaan alamnya berlimpah/ berlebih, sehingga daerah tersebut mampu menyelenggarakan pemerintahan sendiri dengan tingkat kesejahteraan masyarakat yang tinggi.

Selain itu disintegrasi bangsa juga dipengaruhi oleh perkembangan politik dewasa ini. Dalam kehidupan politik sangat terasa adanya pengaruh dari statemen politik para elit maupun pimpinan nasional, yang sering mempengaruhi sendi-sendi kehidupan bangsa, sebagai akibat masih kentalnya bentuk-bentuk primodialisme sempit dari kelompok, golongan, kedaerahan bahkan agama. Hal ini menunjukkan bahwa para elit politik secara sadar maupun tidak sadar telah memprovokasi masyarakat. Keterbatasan tingkat intelektual sebagian besar masyarakat Indonesia sangat mudah terpengaruh oleh ucapan-ucapan para elitnya sehingga dengan mudah terpicu untuk bertindak yang menjurus ke arah terjadinya kerusuhan maupun konflik antar kelompok atau golongan.

Kebijakan Penanggulangan.

Adapun kebijakan yang diperlukan guna memperkukuh upaya integrasi nasional adalah sebagai berikut :

  1. Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan kehendak untuk bersatu.
  2. Menciptakan kondisi yang mendukung komitmen, kesadaran dan kehendak untuk bersatu dan membiasakan diri untuk selalu membangun konsensus.
  3. Membangun kelembagaan (Pranata) yang berakarkan nilai dan norma yang menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa.
  4. Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam aspek kehidupan dan pembangunan bangsa, yang mencerminkan keadilan bagi semua pihak, semua wilayah.
  5. Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan kepemimpinan yang arif dan efektif.

Strategi Penanggulangan

Adapun strategi yang digunakan dalam penanggulangan disintegrasi bangsa antara lain :

  1. Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air dan rasa persaudaraan, agar tercipta kekuatan dan kebersamaan di kalangan rakyat Indonesia.
  2. Menghilangkan kesempatan untuk berkembangnya primodialisme sempit pada setiap kebijaksanaan dan kegiatan, agar tidak terjadi KKN.
  3. Meningkatkan ketahanan rakyat dalam menghadapi usaha-usaha pemecahbelahan dari anasir luar dan kaki tangannya.
  4. Penyebaran dan pemasyarakatan wawasan kebangsaan dan implementasi butir-butir Pancasila, dalam rangka melestarikan dan menanamkan kesetiaan kepada ideologi bangsa.
  5. Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kenal kompromi.
  6. Membentuk satuan sukarela yang terdiri dari unsur masyarakat, TNI dan Polri dalam memerangi separatis.
  7. Melarang, dengan melengkapi dasar dan aturan hukum setiap usaha untuk menggunakan kekuatan massa.

Untuk mendukung terciptanya keberhasilan suatu kebijaksanaan dan strategi pertahanan disarankan :

  1. Penyelesaian konflik vertikal yang bernuansa separatisme bersenjata harus diselesaikan dengan pendekatan militer terbatas dan professional guna menghindari korban dikalangan masyarakat dengan memperhatikan aspek ekonomi dan sosial budaya serta keadilan yang bersandar pada penegakan hukum.
  2. Penyelesaian konflik horizontal yang bernuansa SARA diatasi melalui pendekatan hukum dan HAM.
  3. Penyelesaian konflik akibat peranan otonomi daerah yang menguatkan faktor perbedaan, disarankan kepemimpinan daerah harus mampu meredam dan memberlakukan reward and punishment dari strata pimpinan diatasnya.
  4. Guna mengantisipasi segala kegiatan separatisme ataupun kegiatan yang berdampak disintegrasi bangsa perlu dibangun dan ditingkatkan institusi inteligen yang handal.


PROGRAM STUDI ILMU SOSIAL Kelas : XI Standar Kompetensi : 1. Kemampuan menganalisis berbagai faktor penyebab konflik sosial dan dampaknya

KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR

MATERI POKOK

1.1 Kemampuan

menganalisis konflik

dan integrasi sosial

• Mengidentifikasi

berbagai konflik dalam

masyarakat

• Membedakan konflik

dengan kekerasan

• Mendeskripsikan

sebab-sebab konflik

dalam masyarakat

• Mengidentifikasi

bentuk-bentuk

integrasi sosial

• Mendeskripsikan

faktor-faktor pendorong

integrasi sosial

• Konflik dan integrasi

sosial

1.2 Kemampuan

menganalisis bentukbentuk

struktur sosial

• Mendeskripsikan

pengertian struktur

sosial

• Mendeskripsikan

faktor-faktor

pembentuk

ketidaksamaan sosial

• Mengidentifikasi

diferensiasi sosial

(berdasarkan ras,

etnis, agama, dan

jender) dan berbagai

bentuk stratifikasi

sosial di masyarakat

• Membedakan berbagai

pengaruh diferensiasi

dan stratifikasi sosial

berdasarkan

pengamatan atau

kasus yang terdapat di masyrarakat

• Diferensiasi dan

stratifikasi sosial

1.3 Kemampuan

menganalisis

konsekuensi

perubahan struktur

sosial

• Mendeskripsikan

berbagai konsekuensi

diferensiasi sosial dan

stratifikasi sosial

• Mendeskripsikan

konsekuensi dari

perubahan konsolidasi

dan interseksi

terhadap diferensiasi

dan stratifikasi sosial

• Memberikan gagasan

tentang langkahlangkah

penanganan

sosial budaya menuju

integrasi sosial

• Konsekuensi bentukbentuk

struktur sosial

terhadap konflik dan

integrasi sosial

1.4 Kemampuan

menganalisis

dinamika kebudayaan

• Mengidentifikasi

unsur-unsur

kebudayaan

• Mendeskripsikan

hubungan antara

unsur-unsur

kebudayaan yang

terdapat di masyarakat

• Mendeskripsikan

dinamika unsur-unsur

kebudayaan

• Dinamika kebudayaan

1.5 Kemampuan

mengembangkan

sikap dalam

masyarakat

multikultural

• Memberi contoh

tentang masalahmasalah

yang

ditimbulkan oleh

keanekaragaman dan

perubahan kebudayaan

• Mengungkapkan

alternatif pemecahan

masalah yang

ditimbulkan oleh

keanekaragaman dan

perubahan

kebudayaan

berdasarkan potensi

lokal dan nasional

• Menentukan sikap

yang kritis terhadap

hubungan

keanekaragaman dan

perubahan

kebudayaan

• Mengembangkan sikap

toleransi dan empati

sosial terhadap

hubungan

keanekaragaman dan

perubahan

kebudayaan

• Kehidupan masyarakat

multikultural

Bahan Ajar SMA IPS

SUB POKOK BAHASAN

• STRUKTUR SOSIAL

• KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL

• MOBILITAS SOSIAL

• MASYARAKAT MULTIKULTURAL

• KELOMPOK SOSIAL DALAM MASY MULTIKULTURAL INDONESIA

• PERUBAHAN SOSIAL

KONFLIK SOSIAL

KONFLIK SOSIAL

Merupakan suatu proses dimana dua orang atau kelompok berusaha untuk saling menyingkirkan/melenyapkan dan atau membuat orang lain tidak berdaya.

Faktor Penyebab Konflik Sosial:

1. Perbedaan kepribadian

2. Perbedaan pendirian

3. Perbedaan kepentingan

4. Perubahan sosial

Bentuk-bentuk Konflik:

1. Konflik antar pribadi

2. Konflik antar kelas sosial

3. Konflik Rasial/antar suku/etnis

4. Konflik Politik

5. Konflik Internasional

Akibat Konflik:

1. Bertambah kuatnya rasa solidaritas antar anggota

2. Timbulnya keretakan kesatuan kelompok

3. Terjadi huru hara

4. Terjadi pergeseran/perubahan nilai budaya

5. Terganggunya ketertiban dalam masyarakat

Penyelesaian konflik:

Dikenal dengan istilah Akomodasi, yang meliputi:

1. Koersi; bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan dengan paksaan. Salah satu pihak berada dalam kondisi yang lebih lemah dibandingkan dengan pihak lawan. Koersi dapat bersifat fisik maupun psikis.

2. kompromi; masing-masing pihak yang terlibat konflik saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian bersama.

3. Arbritase; Cara mencapai kompromi dengan meminta bantuan pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak atau oleh badan yang kedudukannya lebih tinggi dari pihak yang bertikai.

4. Mediasi; Cara menyelesaikan konflik dengan meminta bantuan pihak ketiga yang bersikap netral dan bertindak sebagai penasihat tanpa memiliki wewenang untuk mengambil keputusan.

5. Konsiliasi; Usaha mempertemukan keinginan-keinginan pihak yang bertikai untuk mencapai persetujuan bersama.

6. Toleransi; Bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan formal dalam wujud saling menghargai, menghormati, dan tidak saling curiga.

7. Stalemate; Masing-masing pihak yang terlibat konflik karena kekuatannya seimbang, terhenti pada suatu titik tertentu untuk tidak melakukan pertentangan

8. Ajudikasi: Bentuk penyelesaian konflik melalui pengadilan.





INTERSEKSI

Merupakan persilangan keanggotaan warga masyarakat dalam suatu kelompok sosial. Persilangan terjadi antar suku, agama, ras, dll.



KONSOLIDASI

Merupakan penguatan keanggotaan warga masyarakat dalam suatu kelompok sosial, meliputi kesatuan atau perhimpunan dalam suku, agama, dll.



Interseksi dan konsolidasi memiliki pengaruh yang cukup besar untuk mendorong terciptanya Integrasi Sosial. Integrasi sosial adalah Penyatuan berbagai unsur dalam masyarakat sehingga menjadi satu kebulatan yang utuh.